Harmony Clean Flat Responsive WordPress Blog Theme

Pentingnya Menepati Janji

11.33 pencari tuhan 0 Comments Category : , , ,

pentingnya-menepati-janji-pencari-tuhan
Pentingnya Menepati Janji
Pentingnya Menepati Janji - Janji ialah ucapan seseorang kepada orang lain yang menyangkut kepentingan keduanya. Manusia tidak luput dari janji. Janji memang mudah diucapkan, sering sekali apa yang keluar dari mulut hanyalah untaian kalimat belaka. Untuk mewujudkannya, tak segampang pengucapannya. 

Bahkan untuk sesuatu yang bersifat sederhana, seperti janji untuk saling bertemu pada jam yang ditentukan. Sebelum membuat janji terutama dengan melibatkan orang lain, sudah seharusnya kita memikirkannya terlebih dahulu serta mempertimbangkan apakah tepat atau tidak janji yang akan dibuat itu.

Barang siapa yang berjanji harus Ditepati. Sebagai seorang Muslim, apabila berjanji, jangan lupa sambil berucap InsyaAllah, artinya Jika Allah Menghendaki, karena tidak tahu apa yang akan terjadi setelah mengucapkan janji. Manusia Hanya Sanggup Merencanakan, namun Allahlah yang Menentukan semuanya

Firman Allah dalam Al Quran:
وَأَوۡفُواْ بِٱلۡعَهۡدِۖ إِنَّ ٱلۡعَهۡدَ كَانَ مَسُۡٔولٗا
Artinya : dan penuhilah janji; sesungguhnya janji itu pasti diminta pertanggungan jawabnya. (QS.  Al-Isra’: 34)

Pentingnya menepati janji dan pentingnya menjaga amanah merupakan sebuah simbol kesempurnaan kepribadian muslim baik dan disenangi serta adanya peningkatan sebuah prestasi. Setiap orang muslim yang telah membuat janji, hukumnya adalah wajib untuk menepati janjinya. Namun seandainya sesuatu hal yang tidak bisa dielakkan, maka sebaiknya janji tersebut dibatalkan atau dirubah tarikh dan waktunya sehingga pihak yang dijanjikan tidak menanti-nanti. Apabila tidak bisa memastikan sesuatu hal atau perkara dengan pasti maka hendaklah mengucapkan kata insya Allah.

Orang yang tidak menepati janji adalah orang merupakan salah satu ciri orang munafik, sebagaimana dalil hadits sabda Rasulullah : “Tanda orang munafik itu ada tiga perkara yaitu apabila berbicara dia berbohong, apabila berjanji dia mungkin janji dan apabila diberi amanat dia mengkhianati”. (HR. Bukhari dan Muslim).

Dari sudut pandang sosial, apabila seseorang berjanji dan pada implementasinya sering tidak menepati janji, maka akan berdampak pada menurunnya sampai hilangnya kepercayaan orang lain terhadap diri seseorang.

Dalam syariat Islam, kedudukan janji merupakan suatu tanggungjawab sebagai amanah yang harus ditepati diantara dua orang yang sudah bersepakat dalam berjanji,  setelah janji disetujui oleh kedua belah pihak, maka apabila keduanya mengingkari perjanjian yang sudah disetujui bersama berarti mereka telah mengabaikan amanah. 

Pentingnya menepati janji itu adalah sebab terdapat keutamaan yakni:

1. Menepati janji akan terhindar dari sifat munafik. Sifat munafik salah satunya adalah ingkar janji. Sesuai dengan hadist, “Ada empat (perkara) jika terdapat pada diri seseorang, dia adalah orang munafik murni. Dan barangsiapa yang melakukan salah satu perkara itu, maka padanya bagian dari sifat munafik, hingga ia meninggalkannya. Empat perkara itu adalah apabila berbicara ia berdusta, apabila berjanji ia ingkar dan apabila diberi amanat (dipercaya) ia berkhianat dan apabila bermusuhan dia aniaya “. (HR Bukhari, Muslim, Abu Dawud, Tirmidzi dan Nasai)

2. Terbebas dari tuntutan baik dunia maupun akhirat. Setiap janji yang diucapkan akan dipertanggungjawabkan nanti. Sesuai dengan firman Nya :
إِنَّ الْعَهْدَ كَانَ مَسْئُولًا
Artinya : "Sesungguhnya janji itu pasti diminta pertanggungan jawabnya". (QS Al Isra : 34)

3. Akan dipercaya orang lain. Kepercayaan modal utama untuk meraih kebaikan baik di dunia maupun di akhirat.

4. Meneladani sifat Allah yang tidak pernah mengingkari janji Nya sebagaimana firman Nya :
وَعْدَ اللَّهِ ۖ لَا يُخْلِفُ اللَّهُ وَعْدَهُ وَلَٰكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لَا يَعْلَمُونَ
Artinya : "(Sebagai) janji yang sebenarnya dari Allah. Allah tidak akan menyalahi janji-Nya, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui". (QS Ar-Rum : 6)

Begitu besar konsekuensi dan kedudukan dari janji dalam syariat islam dan dalam kehidupan bermasyarakat. Oleh karena itu berhati-hatilah apabila membuat janji, maka harus mengingatnya dan menepati janji tersebut. Namun, apabila ragu dan tidak dapat menepati janji, maka janganlah sekali-kali membuat sebuah janji, karena setiap janji wajib untuk ditepati. Sebuah janji adalah berat yang akan dimintai pertanggungjawaban dan jika tidak menepatinya akan disebut sebagai orang yang munafik.

Semoga kita termasuk orang-orang yang menepati janji dan berhati-hati dalam membuat janji.

Semoga bermanfaat.


Baca Juga : Pentingnya Menjaga Amanah

RELATED POSTS

0 komentar