Muslim Harus Kaya !!!
Muslim Harus Kaya !!! |
Banyak yang berpikir tidak perlu kaya, asalkan hidup sehat, makan tiap hari, asal kebutuhan terpenuhi, anak-anak dapat sekolah, punya rumah, itu cukup. Bahkan saudara-saudara kita banyak yang memutuskan untuk hidup dalam kemiskinan karena memiliki pemikiran bahwa uang adalah akar dari segala kejahatan.
Mengapa demikian?
Menurut Johanes Lim dalam bukunya yang berjudul "Just Do it !" menekankan bahwa uang memang bukan lah tujuan hidup, akan tetapi alat untuk mencapai tujuan. Tujuannya apa? Tentu agar lebih berguna bagi diri sendiri, keluarga dan orang lain.
Ini amat masuk akal. Jika kita kekurangan uang, bagaimana kita dapat menolong orang lain? Apakah masih sempat memikirkan masjid yang reot dan masih banyak panti asuhan yang terlantar? Masih sempatkah memikirkan nasib pesantren dan madrasah yang kumuh tanpa penyantun?
Uang itu ibarat seperti sebilah pisau. Pisaunya boleh saja sama tetapi setelah dipegang oleh perampok, ia akan beralih fungsi menjadi alat pembunuhan sebagai media kejahatan. tentu akan berbeda apabila pisau itu dipegang oleh chef di dapur untuk menumis bawang.
Penggalan doa Abu Bakar yang memiliki arti, "Ya Allah, jadikanlah dunia di tanganku dan jadikan akhirat dihatiku." (Abu Bakar Ash-Shiddiq). Penggalan doa tersebut memberikan pelajaran bahwa penyikapan muslim terhadap indahnya dunia. Tangan bermakna sebagai pengendalian, pengelolaan dan penguasaan yang harus mengendalikan dunia. Jangan sampai kita dikendalikan oleh dunia.
Jadikan akhirat dihatiku. Yang melambangkan kewaspadaan. Jangan sampai dunia masuk ke dalam hati kita. Kita harus menyadari bahwa harta yang ditimbun takkan pernah memuliakan pemiliknya. Seseorang hanya akan mulia dengan kualitas dirinya., baik di hadapan Allah maupun di hadapan manusia.
Muslim harus kaya. Kenapa? Lihatlah empat dari lima Rukun Islam untuk menunaikan juga membutuhkan uang. Lihatlah Rasulullah ketika menikah dengan khadijah, diberikan mahar sebanyak 20 ekor unta kalau di hitung dalam bentuk uang sebesar kurang lebih lima ratus juta. Lihatlah Asy-Syifa' binti Abdillah yang sukses menjaga kesehatan penduduk Madinah. Lihatlah Abdurrahman bin Auf yang telah memakmurkan pasar dan meruntuhkan perekonomi Yahudi. Lihat pula bagaimana inviestasi Ustman bin Affan berhasil memakmurkan Madinah. Keuletan Abu Thalhah telah menjadi ketahanan pangan di Madinah. Administrasi ala Umar bin Khattab telah memakmurkan negerinya. Lalu bagaimana dengan kita?
Jadilah muslim yang kaya sehingga dapat membantu sesama. Dengan kaya bisa membangun perekonomian umat dengan lebih mudah. Bisa membangun ribuan masjid yang masih terbengkalai. Bisa membantu pesantren-pesantren yang kekurangan dana. Betapa banyak kewajiban mahdha yang dapat terlaksana dengn perantara harta. Capailah kekayaan diri agar dapat memberi kemanfaatan sebanyak mungkin bagi umat.
Semoga Bermanfaat.
Baca Juga : Sudahkah Kita Bersyukur Hari Ini?
0 komentar