Harmony Clean Flat Responsive WordPress Blog Theme

Maafkan Saya Yang Masih Menjadi Hamba Mu Yang Amatiran

11.18 pencari tuhan 0 Comments Category : , , ,

maafkan-saya-yang-masih-menjadi-hamba-Mu-yang-amatiran-pencari-tuhan
Maafkan Saya Yang Masih Menjadi Hamba Mu Yang Amatiran

Maafkan Saya Yang Masih Menjadi Hamba Mu Yang Amatiran - Pernahkah suatu saat merasa hampa dalam beribadah. Ibadah yang kerap dilakukan terasa kering tanpa ruh. Seolah-olah hanya menjalankan rutinitas tanpa adanya makna. Bahkan dalam kondisi tertentu merasa malas dalam beribadah.


Mungkin dalam hati melakukan pembelaan yang sebetulnya tidak patut untuk dibela. Misalkan kita berdalih karena banyak faktor yang menyebabkan keringnya ibadah yang dilakukan. Semisal karena banyak hal yang harus diselesaikan. Disisi lain ternyata masih ada sosok manusia yang bisa jadi pekerjaannya jauh lebih banyak ketimbang kita, tetapi masih istiqomah menjalankan ibadah harian.


Banyak di antara kita tanpa sadar sering meninggalkan amalan sunah sehingga menjadi kebiasaan. Terus menerus berlangsung tanpa di sadari. Semakin sering maka semakin biasa meninggalkannya. Seakan-akan tidak merasakan kehilangan atau berdosa ketika meninggalkannya. 


Saat sedang rajin beribadah akan bersemangat melakukan beribadah dan amalan sunah lainnya. Dengan rela beribadah meski dalam keadaan sibuk. Bahkan sampai dalam kondisi sibuk dapat melakukan amalan-amalan sunah. Dia terasa begitu dekat di hati. Sampai merasa diawasi dan khawatir jika amalan-amalan sunah ditinggalkan.


Soal ketaatan kepada Nya, banyak di antara kita memiliki fase naik turun beribadah. Sehingga masih dianggap hamba amatir. Tetapi sadarlah bahwa yang memerlukan ibadah adalah kita bukan Dia yang Maha Penyayang. Sesuai firman Nya :



يَا أَيُّهَا النَّاسُ أَنْتُمُ الْفُقَرَاءُ إِلَى اللَّهِ ۖ وَاللَّهُ هُوَ الْغَنِيُّ الْحَمِيدُ

"Hai manusia, kamulah yang berkehendak kepada Allah; dan Allah Dialah Yang Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) lagi Maha Terpuji". (QS Al- Fathir : 15)


Begitu pun, jika seluruh manusia malas dalam beribadah kepada Nya, menelantarkan perintah-perintah Nya dan melanggar larangan-larangan Nya, maka itu tidak membahayakan Allah sama sekali. Akan tetapi kemadharatan kepada manusia itu sendiri. Sesuai dengan firman Nya :



قُلْ يَا أَيُّهَا النَّاسُ قَدْ جَاءَكُمُ الْحَقُّ مِنْ رَبِّكُمْ ۖ فَمَنِ اهْتَدَىٰ فَإِنَّمَا يَهْتَدِي لِنَفْسِهِ ۖ وَمَنْ ضَلَّ فَإِنَّمَا يَضِلُّ عَلَيْهَا ۖ وَمَا أَنَا عَلَيْكُمْ بِوَكِيلٍ

"Katakanlah: "Hai manusia, sesungguhnya teIah datang kepadamu kebenaran (Al Quran) dari Tuhanmu, sebab itu barangsiapa yang mendapat petunjuk maka sesungguhnya (petunjuk itu) untuk kebaikan dirinya sendiri. Dan barangsiapa yang sesat, maka sesungguhnya kesesatannya itu mencelakakan dirinya sendiri. Dan aku bukanlah seorang penjaga terhadap dirimu". (QS Yunus : 108)


Untuk itu tetaplah istiqomah dalam berbagai macam ibadah kepada Allah, walaupun masih menjadi hamba yang amatir dalam beribadah. Tetap laksanakan sebisa mungkin agar tetap dekat kepada Nya.

Semoga kita termasuk orang-orang yang tetap istiqomah di jalan Nya. Aamiin

Semoga Bermanfaat.


Baca Juga : Curhatan Sang Hamba Amatiran

RELATED POSTS

0 komentar